Kamis, 09 Mei 2013

Penilaian Portofolio

1. Pengertian
Penilaian portofolio adalah bentuk penilaian yang otentik, yang diadaptasikan secara luas di sekolah-sekolah pada sekarang ini. Portofolio dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik dari suatu proses sosial pedagogik. Dalam wujud benda fisik portofolio merupakan bundel, yaitu kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan dalam suatu bundel.
Menurut Hart, bahwa portofolio sebagai kemasan yang menyimpan bukti dari keterampilan, ide, minat dan prestasi seseorang. Tujuan akhir penggunaan portofolio adalah mengembangkan pembelajar yang independent dan mampu memberikan gambaran yang lebih akurat tentang capaian khusus peserta didik serta kemajuan dan bidang-bidang yang membutuhkan perhatian.
Dengan portofolio akan jauh lebih mudah mengembangkan skema penilaian yang menekankan pertumbuhan peserta didik lainnya. Karena evaluasi diri adalah bagian dari integral dari penilaian portofolio, maka iklim yang sangat kompetitif akan terbukti tidak produktif. Peserta didik akan merasa enggan memfokuskan pada kekurangan-kekurangan mereka jika merasa yakin bahwa ini hanya akan merugikan mereka dalam kompetisi untuk meraih nilai tertinggi.

2. Karakteristik Portofolio
Kemp dan Toperoff (1998) menyebutkan beberapa karakteristik portofolio sebagai berikut:
a. Portofolio merupakan model asesmen yang menuntut adanya kerja sama antara siswa dan guru.
b. Portofolio bukan sekedar koleksi tugas siswa, tetapi merupakan hasil seleksi dimana siswa dilibatkan dalam memilih dan mempertimbangkan karya yang akan dijadikan bukti dalam portofolio.
c. Portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa yang menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu; koleksi karya tersebut digunakan oleh siswa untuk melakukan refleksi sehingga siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pada dirinya; hasil refleksi tersebut sekaligus dapat digunakan sebagai acuan pada proses pembelajaran berikutnya.
d. Isi kriteria penyeleksian dan penilaian portofolio harus jelas bagi guru dan siswa dalam proses pelaksanaannya

Menurut Barton dan Collins (1992), semua objek portofolio dibedakan menjadi empat macam, yaitu
a. Hasil karya peserta didik (artifacts), yaitu hasil kerja peserta didik yang dihasilkan di kelas.
b. Reproduksi (reproduction), yaitu hasil kerja peserta didik yang dikerjakan di luar kelas.
c. Pengesahan (attestations), yaitu pernyataan dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru atau pihak lainnya tentang peserta didik.
d. Produksi (production), yaitu hasil kerja peserta didik yang dipersiapkan khusus untuk portofolio.

A. Jenis Karya Siswa
Penilaian Portofolio siswa untuk penilaian merupakan kumpulan produksi siswa, yang berisi berbagai jenis karya seorang siswa, misalnya:
1. Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa, yang disajikan secara tertulis atau dengan penjelasan tertulis.
2. Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa, dalam rangka melaksanakan tugas untuk mata pelajaran yang bersangkutan
3. Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan
4. Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah, dalam mata pelajaran yang bersangkutan
5. Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara konsep-konsep dalam mata pelajaran atau antar mata pelajaran
6. Penyelesaian soal-soal terbuka
7. Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan cara yang berbeda dengan cara yang diajarkan di sekolah, atau dengan cara yang berbeda dari cara pilihan teman-teman sekelasnya
8. Laporan kerja kelompok
9. Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat rekam video, alat rekam audio, dan komputer.
10. Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh siswa yang bersangkutan.
11. Hasil karya dalam mata pelajaran yang bersangkutan, yang tidak ditugaskan oleh guru (atas pilihan siswa sendiri, tetapi relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan)
12. Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan
13. Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis, atau usaha peningkatan diri, dalam mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan.
14. Laporan tentang sikap siswa terhadap pelajaran

B. Bagian-Bagian Portofolio
Bagian-bagian portofolio pada umumnya terdiri atas:
a) Daftar isi dokumen
Pada halaman depan bendel portofolio tertulis nama peseta didik yang bersangkutan, daftar evidence (objek penilaian).
b) Isi dokumen
Isi portofolio dinamakan dokumen, dapat berupa kumpulan atau tugas yang berisi pekerjaan peserta didik selama waktu tertentu yang dapat memberikan informasi bagi suatu penilaian kinerja yang objektif. Hasil kerja peserta didik menjadi ukuran seberapa baik tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik telah dilaksanakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang terdapat dalam kurikulum. Sumber data dari portofolio dapat berupa orang tua, tenaga pendidik atau masyarakat yang mengetahui program pendidikan.
c) Bendel dokumen
Kumpulan semua dokumen peserta didik baik evidence, worksheet, maupun lembaran-lembaran informasi dan lembaran kerja yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran dimasukkan kedalam bendel dokumen portofolio. Dokumen-dokumen tersebut ditempatkan dalam satu map atau folder.
d) Batasan dokumen
Dokumen-dokumen portofolio perlu dikelompokkan sehingga mudah untuk mendapatkannya bila diperlukan. Agar kelompok dokumen mudah diorganisir maka perlu diberi pembatas misalnya dengan kertas berwarna. Batasan tersebut sangat berguna untuk memisahkan antara dokumen kelompok satu dengan yang lain.
e) Catatan guru dan orang tua
Pada setiap dokumen yang relevan harus terdapat catatan, komentar atau nilai dari guru dan tanggapan orang tua. Akan lebih lagi jika terdapat catatan atau tanggapan peserta didik yang bersangkutan

C. Bentuk Penilaian Portofolio
Bentuk dari penilaian portofolio ada dua macam yaitu:
1. Portofolio Proses ( Proses Oriented )
Adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan bagaimana perkembangan peserta didik dapat diamati dan dinilai dari waktu ke waktu
2. Portofolio Produk (Product Oriented )
Adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan hasil terbaik yang telah dilakukan peserta didik , tanpa memperhatikan bagaimana proses untuk mencapai hasil itu terjadi.
D. Bahan Portofolio
Beberapa aspek yang dapat dijadikan bahan portofolio di sekolah antara lain :
1) Penghargaan tertulis
2) Penghargaan lisan
3) Hasil pelaksanaan tugas-tugas oleh peserta didik
4) Daftar ringkasan hasil pekerjaan
5) Catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok
6) Contoh terbaik hasil pekerjaan
7) Catatan / laporan dari pihak lain yang relevan
8) Hasil rekapitulasi daftar kehadiran
9) Persentase tugas yang telah selesai dikerjakan
10) Hasil ulangan harian atau semester
11) Catatan tentang peringatan yang diberikan guru manakala peserta didik melakukan kesalahan
3. Perencanaan Portofolio
Agar terarah, pengunaan portofolio harus dilakukan dengan perencanaan yang sistematis, melalui enam langkah di bawah ini.
a. Langkah pertama: Menentukan maksud atau fokus portofolio
Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
1. Mengapa saya (guru) memerlukan portfolio siswa?
2. Sasaran belajar apa atau tujuan kurikuler apa yang ketercapaiannya hendak dinilai dengan portofolio ini?
3. Apakah penilaian dengan portofolio lebih cocok untuk menilai belajar atau tujuan kurikuler tersebut daripada dengan penilaian alternative yang lain?
4. Apakah portofolio itu harus difokuskan pada karya terbaik, atau pertumbuhan (perkembangan) belajar, atau keduanya?
5. Portofolio itu akan digunakan sebagai komponen penilaian formatif ataukah untuk penilaian sumatif, atau keduanya?
6. Siapakah yang menentukan isi portofolio: guru saja, guru dan siswa, atau pihak lain (misalnya siswa, orang tua, dan guru)?
b. Langkah kedua: Menentukan aspek isi yang dinilai
Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah saya (guru) akan menilai hanya karya terbaik siswa,
ataukah akan menilai perkembamgannya siswa?
2. Pengetahuan, keterampilan, atau sikap apa, yang menjadi aspek utama untuk dinilai?
c. Langkah ketiga: Menentukan bentuk, susunan, atau organisasi portofolio.
Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
1. Jenis isi apa (karya cipta siswa ataukah catatan laporan kegiatan siswa yang harus ada untuk mendapat nilai
2. Apa yang harus ada dalam ‘Daftar Isi’ protfolio, atau apa garis besar isi portofolio, yang harus terdapat dalam portofolio?
3. Bagaimana definisi tiap-tiap kategori atau jenis satuan isi portofolio?
d. Langkah keempat: Menentukan penggunaan portofolio
Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut.
1. Berapa lama setiap hari siswa diharapkan mengerjakan tugas membuat portofolio itu? (Misalnya 15 menit setiap hari)
2. Bagaimana kaitan antara portofolio itu dan pembelajaran sehari-hari?
3. Siapa yang menentukan jenis isi portofolio itu? (Guru sendiri, guru dan siswa, atau siswa sendiri?)
4. Kapan portofolio itu akan dicermati untuk dinilai?
5. Bagaimana pembobotan nilai portofolio dan komponen penilaian lain, dalam rangka penentuan nilai akhir semester (penentuan nilai rapor)?
6. Apakah guru akan mendiskusikan isi portofolio itu dengan siswa yang bersangkutan?
7. Apakah portofolio itu akan ditunjukkan pula kepada orang tua siswa, kepala sekolah, guru lain, atau siswa lain?
e. Langkah kelima: Menentukan cara menilai portfolio
Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah penskoran portofolio akan dilakukan dengan dua macam rubric (pedoman) penskoran, yaitu rubrik umum dan rubrik khusus?
2. Apakah rubrik penskoran untuk setiap jenis isi portofolio itu sudah ada?
3. Apakah penilaian portofolio akan dikerjakan oleh guru sendiri, ataukah oleh guru bersama siswa yang bersangkutan?
f. Langkah keenam: Menentukan bentuk atau penggunaan rubrik
Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
1. Apakah nilai portfolio akan dinyatakan sebagai satu skor saja?
Perlu diperhatikan bahwa isi portofolio dapat sangat bervariasi. Oleh karena itu, guru harus mengarahkan siswa agar portofolio yang dibuat oleh siswa sesuai dengan tujuaan pembelajaran. Guru sebaiknya menentukan apa yang harus ada di dalam
portofolio dan apa yang boleh ada di dalam portofolio; meskipun produk yang istimewa di luar yang ditentukan itu tentu diizinkan untuk dimasukkan ke dalam portofolio. Penggunaan portofolio juga memberikan kesempatan kepada guru untuk memperluas wawasan, dan memahami siswanya. Dalam rangka itu, sebaiknya portofolio dibahas dengan sesama
guru, kepala sekolah, dan dengan orang tua siswa.
4. Keuntungan dan Kekurangan Portofolio
Keuntungan menggunakan portofolio antara lain:
a. Siswa dapat menggambarkan pembelajaran mereka sendiri dan cara-cara memperbaikinya
b. Memberi lebih banyak informasi tentang apa dan bagaimana siswa belajar
c. Menjadi media bagi siswa, guru, orang tua untuk mengkomunikasikan
dan menyampaikan harapan tentang pembelajaran siswa
d. Dapat digunakan untuk mendokumentasikan prestasi siswa, ini berarti penilaian yang diberikan akan lebih akurat.
e. Dapat meningkatkan kemampuan evaluasi diri peserta didik
f. Berguna bagi guru dalam mengidentifikasikan letak, kelemahan dan kelebihan siswa
Dalam buku Ari Widodo (2008: 158) menyebutkan penerapan portofolio sebagai asesmen otentik memiliki beberapa keuntungan, antara lain :
a. Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas
b. Menekankan pada hasil pekerjaan terbaik siswa dapat memberikan pengaruh positif dalam belajar
c. Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar dari pada membandingkan dengan pekerjaan orang lain
d. Siswa dilatih keterampilan asesmen sendiri yang mengarah pada seleksi contoh pekerjaan dan menentukan pilihan karya terbaik
e. Memberikan kesempatan kepada siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu
f. Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa kepada siswa itu sendiri, orang tua dan pihak lain yang terkait.
Sementara itu, portofolio juga memiliki kelemahan dalam penggunaannya
antara lain:
a. Membutuhkan waktu yang relative lama dan tenaga bagi guru untuk memilih tugas portofolio, menyusun portofolio bersama siswa dan mengoreksi portofolio.
b. Portofolio mungkin tidak merupakan karya siswa sendiri, tentu juga ada bantuan drai teman, saudara dan orangtua.
c. Banyaknya siswa dalam suatu kelas relative besar.
d. Respon siswa sulit dinilai.
e. Memerlukan biaya dan tempat untuk mengoleksi dan menyimpan portofolio dengan baik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penilaian portofolio
adalah:
a. Karya yang dikumpulkan adalah benar-benar karya yang bersangkutan.
b. Menentukan pekerjaan mana yang harus dikumpulkan
c. Mengumpulkan dan menyimpan sample karya.
d. Menentukan criteria untuk menilai portofolio
e. Meminta peserta didik untuk menilai secara terus menerus hasil portofolionya
f. Merencanakan pertemuan dengan peserta didik yang dinilai
5. Fungsi dan Tujuan Penilaian Portofolio
Portofolio berfungsi untuk:
a) Mengetahui pekembangan dan pertumbuhan kemampuan peserta didik.
b) Melihat perkembangan tanggungjawab peserat didik dalam belajar.
c) Pembaharuan kembali proses belajar mengajar.
Portofolio dalam penilaian di kelas dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu:
a. Menghargai perkembangan yang dialami peserta didik
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
c. Memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik
d. Meningkatkan efektivitas proses pengajaran
e. Bertukar informasi dengan orangtua/wali peserta didik dan guru
f. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif
g. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri
6. Prinsip Penilaian Portofolio
Dalam penilaian portofolio berdasar pada beberapa prinsip, antara lain:
a. Saling Percaya
Dalam penilaian portofolio, guru dan peserta didik harus memiliki rasa saling percaya. Mereka harus merasa sebagai pihak-pihak yang saling memerlukan dan memiliki semangat untuk saling membantu.
b. Kerahasiaan Bersama
Kerahasiaan hasil pengumpulan bahan dan hasil penilaiannya perlu dijaga dengan baik, tidak disampaikan kepada pihak-pihak lain, yang tidak berkepentingan.
c. Milik Bersama
Semua pihak, guru maupun peserta didik harus menganggap bahwa semua evidence merupakan milik bersama yang dijaga secara bersama-sama pula.
d. Kepuasan dan Kesesuaian
Tidak semua evidence peserta didik dapat memuaskan guru maupun peserta didik. Tetapi, hasil kerja portofolio seyogyanya berisi keterangan-keterangan dan atau bukti-bukti yang memuaskan bagi guru dan peserta didik.
e. Penciptaan Budaya Mengajar
Penilaian portofolio akan efektif jika pengajarannya menuntut peserta didik untuk menunjukan kemampuan yang nyata yang menggambarkan pengembangan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada taraf yang lebih tinggi.
f. Refleksi Bersama
Portofolio secara jelas mencerminkan hasil peserta didik yang dirumuskan dan diidentifikasikan dalam kompetensi dasar dan indicator yangdiharapkan dipelajari oleh peserta didik.
g. Proses dan Hasil
Penilaian portofolio tidak sekedar menilai hasil akhir pembelajaran melainkan juga perlu memberikan penilaian terhadap proses belajar.

Daftar Pustaka
Dedi. 2012. Penilaian Portofolio. http://dedi26.blogspot.com/2012/12/penilaian-portofolio.html diunduh pada tanggal 18 April 2013
Widodo, Ari, Sri, dan Margaretha. 2008. Pendidikan IPA di SD (Bahan Belajar Mandiri). Bandung: UPI Press.